UNDERARCHIEVEMENT


      UNDERACHIEVEMENT
   A. Pengertian Bakat
  • Menurut KBBI, bakat adalah dasar (kepandaian, sifat, dan pembawaan) yg dibawa sejak lahir.
  • S.C. Utami Munandar (1985)Bakat (aptitude) pada umumnya diartikan sebagai kemampuan bawaan sebagai potensi yang masih perlu dikembangkan dan dilatih agar dapat terwujud.
  • Kartini Kartono (1979)Bakat mencakup segala faktor yang ada pada individu sejak awal pertama dari kehidupannya yang kemudian menumbuhkan perkembangan keahlian, kecakapan, dan keterampilan khusus tertentu. Bakat bersifat laten potensial (dalam arti dapat mekar berkembang). 

Dari beberapa definisi diatas dapat disimpulkan bahwa bakat (aptitude) adalah kemampuan bawaan yang merupakan potensi yang masih perlu dikembangkan/dilatih untuk mencapai suatu kecakapan, pengetahuan dan keterampilan khusus, misalnya kemampuan berbahasa, bermain musik, melukis, dan lain-lain. Seseorang yang berbakat musik misalnya, dengan latihan yang sama dengan orang lain yang tidak berbakat musik, akan lebih cepat menguasai keterampilan tersebut. Untuk bisa terealisasi bakat harus ditunjang dengan minat, latihan, pengetahuan, pengalaman agar bakat tersebut dapat teraktualisasi dengan baik.

  B. Definisi Prestasi
  1. Menurut KBBI, prestasi adalah hasil yang telah dicapai (dari yang telah dilakukan, dikerjakan, dan sebagainya)
  2. Sardiman A.M (2001:46) “Prestasi adalah kemampuan nyata yang merupakan hasil interaksi antara berbagai faktor yang mempengaruhi baik dari dalam maupun dari luar individu dalam belajar”.
  3. W.S Winkel (1996:165) “Prestasi adalah bukti usaha yang telah dicapai. Dari beberapa pendapat di atas dapat ditarik kesimpulan bahwa Prestasi adalah suatu hasil yang telah dicapai sebagai bukti usaha yang telah dilakukan.

    Definisi Underachievement
a.   Rimm (Del Siegle & McCoah, 2008) menyatakan bahwa underachiever adalah suatu kondisi di mana siswa tidak dapat menampilkan potensinya.
b.   Reis dan McMoach (Robinson, 2006) mendefinisikan underachievement sebagai kesenjangan akut antara potensi prestasi (expected achievement) dan prestasi yang diraih (actual achievement).
c.   Peters & VanBoxtel (1999) underachievement dapat didefinisikan sebagai kesenjangan antara skor tes inteligensi dan hasil yang diperoleh siswa di sekolah yang diukur dengan tingkatan kelas dan hasil evaluasi mengajar dari guru.

        Berdasarkan pendapat para ahli tersebut, maka kita dapat menyimpulkan  bahwa siswa underachiever adalah siswa yang memiliki tingkat intelegensi yang tinggi, namun tingkat prestasi akademiknya tidak sesuai dengan kapasitas kemampuan yang dimilikinya. Siswa underachiever memiliki kesenjangan antara skor tes intelegensi dengan skor hasil belajar siswa di sekolah yang diukur dengan tingkatan kelas dan hasil evaluasi yang dilakukan oleh guru.
   Underachiever adalah anak yang berprestasi rendah dibandingkan tingkat kecerdasan yang dimilikinya. Menurut Prayitno dan Amti (1999:280) underachiever identik dengan keterlambatan akademik yang berarti bahwa “keadaan siswa yang diperkirakan memiliki intelegensia yang cukup tinggi, tetapi tidak dapat memanfaatkannya secara optimal.” Rimm (dalam Del Siegle & McCoah, 2008) menyatakan bahwa ketika siswa tidak menampilkan potensinya, maka ia termasuk Underachiever. Siswa yang Underachiever seringkali salah dinilai sebagai siswa berkesulitan belajar (McCall et al, 1992; Ross, 1995 dalam Peters & Boxtel, 1999).
Reis dan McMoach (2000 dalam Robinson, 2006) mendifinisikan underachievement sebagai kesenjangan akut antara potensi prestasi (expected achievement) dan prestasi yang diraih (actual achievement). Untuk dapat diklasifikasikan sebagai underachiever, kesenjangan antara potensi dan prestasi tersebut bukan merupakan hasil diagnosa kesulitan belajar (learning disability) dan terjadi secara menetap pada periode yang panjang (Robinson, 2006). Underachiever ini juga tidak dikaitkan dengan adanya perubahan hormonal menjelang remaja. Saat ini belum ada metode yang tepat yang dapat digunakan psikolog pendidikan untuk mengidentifikasi underachiever (Ross dalam Peters & VanBoxtel, 1999).
Secara operasional, underachievement dapat didefinisikan sebagai kesenjangan antara skor tes inteligensi dan hasil yang diperoleh siswa di sekolah (Peters & VanBoxtel, 1999) Underachievement dapat didefinisikan sebagai ketidakmampuan atau kegagalan untuk menampilkan tingkah laku atau prestasi sesuai dengan usia atau bakat yang dimiliki anak atau dengan kata lain, potensi yang tidak terpenuhi (unfulfilled potentials). Namun demikian, underachievers tidak tergolong ke dalam satu golongan atau memiliki karakteristik yang sama. Underachievement muncul dalam bentuk yang luas dan beragam.

Komentar

Postingan populer dari blog ini

Terapi Klien-Center (berpusat pada klien)

Perubahan Kurikulum

BloggerCakep: Terapi Klien-Center (berpusat pada klien)